Minggu, 14 Oktober 2018

Komitmen MELAWAN KORUPSI


Semakin marak sekarang di bumi persada Indonesia yaitu Korupsi yang disebabkan oleh ketidak-sigapan Pemerintah beserta aparatur penegak hukum dalam menghadapinya. Berbagai kasus-kasus yang ada dan mengemuka masih terkesan disikapi secara tebang pilih, hal ini mengingat adanya berbagai kepentingan di dalamnya bahkan mungkin adanya keterkaitan dengan penguasa yang didukung track record para elit yang sangat diragukan kebersihan prilakunya tanpa korupsi di masa lalu. Hal ini berdampak pada dihembuskannya lebar-lebar fanatisme golongan tertentu untuk menutupi smarak pemberantasan korupsi.



Bahkan kini perilaku korup tersebut sudah termanifestasi dalam berbagai kemasan yang semakin kreatif. Korupsi kini tidak semata pada penggelumbugan rupian terhadap suatu aktivitas tertentu ataupun pelicin untuk lancar jayanya suatu urusan melainkan korupsi sudah terwujud pula melalui berbagai kebijakan bahkan hingga perilaku diam untuk membiarkan hal itu terjadi.
Untuk itu diperlukan ketegasan dalam berpendapat dan bersikap dengan menjunjung tinggi komitmen penegakan 4 pilar berkebangsaan Indonesia di atas segala kepentingan. Suara tersebut harus terus digemakan dan tidak boleh senyap oleh berbagai tekanan apapun bentuknya. Tentu diperlukan keberanian tampil dan bersuara oleh orang-orang yang selama ini di luar panggung politik yang berintegritas tinggi dan bermoral luhur sebagai anak bangsa Indonesia untuk masuk dan terlibat aktif menyuarakannya dengan lantang, berani dan bertanggung jawab yang tidak hanya kepada konstituen atau partainya semata melainkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan iman dan kepercayaannya melalui sikap jujur terhadap hati nurani dan semangat perjuangan idealisme ke-Indonesiaan secara cerdas dan kreatif.
Saya bukanlah orang suci namun saya rindu dan bertekad bulat untuk dapat turut berkeringat dengan segala keterbatasan dan potensi yang saya miliki agar dapat terlibat dalam panggung politik negeri ini dengan tanpa rasa takut dengan tekanan pihak lawan bahkan ancaman Re-Call syndrome dari pihak internal yang memungkinkan adanya deal-deal tertentu. Saya siap bersinergi dengan suara sekiblat yang rela berjuang bersama-sama dalam barisan kader-kader idealis Partai Solidaritas Indonesia bermodalkan visi dan misi untuk mengokohkan kembali jayanya Bangsa Indonesia yang Berbudaya Tinggi dan Bermartabat Luhur dengan semangat Bhineka Tunggal Ika dengan mengedapankan jiwa Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa berdasar Pancasila dan UUD 1945.
Paling tidak secara minimal yang dapat dilakukan adalah dengan memulai perilaku anti korupsi tsb melalui diri kita sendiri dengan menjunjung tinggi semangat keterbukaan atau transparan serta bertanggung-jawab demi kepentingan bangsa Indonesia yang menjadi kiblat perjuangan dimanapun tugas dan fungsi yang dipercayakan bangsa untuk diemban.



@Balikpapan, 24 Mei 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar