Semakin marak sekarang di bumi persada Indonesia yaitu
Korupsi yang disebabkan oleh ketidak-sigapan Pemerintah beserta aparatur
penegak hukum dalam menghadapinya. Berbagai kasus-kasus yang ada dan mengemuka
masih terkesan disikapi secara tebang pilih, hal ini mengingat adanya berbagai
kepentingan di dalamnya bahkan mungkin adanya keterkaitan dengan penguasa yang
didukung track record para elit yang
sangat diragukan kebersihan prilakunya tanpa korupsi di masa lalu. Hal ini
berdampak pada dihembuskannya lebar-lebar fanatisme golongan tertentu untuk
menutupi smarak pemberantasan korupsi.
Bahkan kini perilaku korup tersebut sudah
termanifestasi dalam berbagai kemasan yang semakin kreatif. Korupsi kini tidak
semata pada penggelumbugan rupian terhadap suatu aktivitas tertentu ataupun
pelicin untuk lancar jayanya suatu urusan melainkan korupsi sudah terwujud pula
melalui berbagai kebijakan bahkan hingga perilaku diam untuk membiarkan hal itu
terjadi.
Untuk itu diperlukan ketegasan dalam berpendapat dan
bersikap dengan menjunjung tinggi komitmen penegakan 4 pilar berkebangsaan
Indonesia di atas segala kepentingan. Suara tersebut harus terus digemakan dan
tidak boleh senyap oleh berbagai tekanan apapun bentuknya. Tentu diperlukan keberanian
tampil dan bersuara oleh orang-orang yang selama ini di luar panggung politik
yang berintegritas tinggi dan bermoral luhur sebagai anak bangsa Indonesia
untuk masuk dan terlibat aktif menyuarakannya dengan lantang, berani dan
bertanggung jawab yang tidak hanya kepada konstituen atau partainya semata melainkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan iman dan kepercayaannya melalui sikap
jujur terhadap hati nurani dan semangat perjuangan idealisme ke-Indonesiaan
secara cerdas dan kreatif.
Saya bukanlah orang suci namun saya rindu dan bertekad
bulat untuk dapat turut berkeringat dengan segala keterbatasan dan potensi yang
saya miliki agar dapat terlibat dalam panggung politik negeri ini dengan tanpa
rasa takut dengan tekanan pihak lawan bahkan ancaman Re-Call syndrome dari pihak internal yang memungkinkan adanya
deal-deal tertentu. Saya siap bersinergi dengan suara sekiblat yang rela
berjuang bersama-sama dalam barisan kader-kader idealis Partai Solidaritas
Indonesia bermodalkan visi dan misi untuk mengokohkan kembali jayanya Bangsa
Indonesia yang Berbudaya Tinggi dan Bermartabat Luhur dengan semangat Bhineka
Tunggal Ika dengan mengedapankan jiwa Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa
berdasar Pancasila dan UUD 1945.
Paling tidak secara minimal yang dapat dilakukan
adalah dengan memulai perilaku anti korupsi tsb melalui diri kita sendiri
dengan menjunjung tinggi semangat keterbukaan atau transparan serta
bertanggung-jawab demi kepentingan bangsa Indonesia yang menjadi kiblat
perjuangan dimanapun tugas dan fungsi yang dipercayakan bangsa untuk diemban.
@Balikpapan, 24 Mei 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar